Jakarta, 24 Oktober 2022 – Pemerintah mewajibkan vaksinasi booster, tapi barangnya langka. Pada akhir September lalu, Kementerian Kesehatan menyebutkan stok vaksin Covid-19 hanya tersedia lima juta dosis yang sebagian besar telah terdistribusi ke daerah. Pemerintah tidak lagi mendatangkan vaksin dari pembelian langsung maupun hibah melainkan mengandalkan stok lama dan produksi dalam negeri yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Percepatan program vaksinasi kian melambat. Laju vaksinasi terus mengalami penurunan setidaknya sejak bulan Mei lalu. Pada Agustus 2022, Indonesia hanya mampu melakukan 3,5 juta suntikan atau 50% lebih rendah dibandingkan bulan Mei 2022 yang berhasil melakukan 7 juta suntikan. Selain animo masyarakat yang menurun, stok vaksin di berbagai daerah sudah mulai menipis dan tak jarang pemerintah daerah menutup layanan vaksinasi.
Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin booster. Sebelumnya, Indonesia menargetkan sasaran vaksinasi booster kepada 234.666.020 jiwa-sebagaimana vaksin dosis 1 dan dosis 2. Namun hingga akhir September 2022, baru sekitar 27% dari target sasaran yang berhasil mendapatkan vaksinasi booster. Capaian yang masih jauh dari yang direkomendasikan WHO, yakni 50% dari target sasaran.
LaporCovid-19 menerima 60 laporan warga terkait pelaksanaan vaksinasi sepanjang 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17% laporan berkaitan dengan kesulitan mendapatkan vaksin booster. Warga sulit mencari lokasi vaksinasi karena tak jarang pemerintah daerah menutup layanan vaksinasi akibat kelangkaan vaksin.
Kelangkaan vaksin dan rendahnya cakupan vaksinasi booster bisa membahayakan Indonesia di tengah upaya pemerintah mengakhiri pandemi. Data WHO menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang masih konsisten memiliki jumlah pertambahan kasus dan kematian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara. Bahkan tingkat kematian di Indonesia terbilang mengkhawatirkan, di atas rerata angka kematian global. Indonesia belum mampu menurunkan rerata angka kematian yang masih di angka 2,7% menjadi kurang dari 1% bahkan zero kematian.
Menyikapi perkembangan vaksinasi Covid-19 saat ini, LaporCovid-19 mendorong pemerintah melakukan beberapa langkah:
Pertama, pemerintah mempercepat distribusi stok vaksin yang masih tersedia di pusat dan melakukan relokasi vaksin dari daerah-daerah yang masih tinggi persediaan vaksinnya. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan dan distribusi aman untuk menghindari vaksin kedaluwarsa.
Kedua, vaksinasi booster harus diprioritaskan kepada kelompok rentan seperti lanjut usia dan kelompok yang memiliki komorbiditas, bukan semata-mata memenuhi kebutuhan pelaku perjalanan dan pengunjung pusat perbelanjaan. Daripada membuka sentra pelayanan vaksin booster di stasiun, terminal, atau bandara, lebih baik pemerintah memperketat protokol kesehatan di tempat publik dan mengalihkan vaksin booster ke Puskesmas.
Ketiga, pemerintah perlu menyediakan informasi ketersedian stok vaksin sesuai jenisnya berdasarkan kabupaten/kota agar warga dapat mengetahui kondisi sebenarnya stok vaksin di daerahnya masing-masing dan tidak kesulitan mencari.
Dengan masuknya varian baru XBB ke Indonesia. Pemerintah harus secepatnya menangani kelangkaan vaksin dan meningkatkan laju vaksinasi booster untuk memperkuat kekebalan komunitas dari vari ancaman varian baru Covid-19.
Narahubung:
Firdaus (0878-3882-2426)
Koordinator Advokasi LaporCovid-19